Lazimnya, menangis dipersepsikan secara negatif sebagai perkara yang menunjukkan sikap lemah dan cengeng. Sehingga sering kita diberi nasihat: Sudahlah, janganlah menangis!
Namun ada menangis yang dianjurkan, hukumnya menurut syara' adalah sunnah. Artinya, menangis yang membuat pelakunya dapat pahala. Apa itu: menangis karena takut kepada Allah dan tatkala ingat kepada-Nya.
Menangis karena takut kepada Allah disunahkan. Dalilnya adalah al-Qur’an dan as-Sunnah. Adapun dalil-dalil dari al-Qur’an antara lain:
Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu’. (Qs. al-Isrâ’ [17]: 109).
Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Qs. Maryam [19]: 58).
Adapun dalil dari as-Sunnah adalah:
• Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata; telah bersabda Nabi Saw kepadaku:
“Bacakanlah al-Qur’an untukku.” Wahai Rasul! Apakah aku harus membaca al-Qur’an untukmu, sedangkan al-Qur’an itu diturunkan kepadamu? Beliau Saw bersabda, “Aku sangat menyukai mendengarkan al-Qur’an dari orang lain.” Ibnu Mas’ud berkata; Maka aku membacakan al-Qur’an surat an-Nisâ’ untuk Rasul, hingga aku sampai pada ayat:
“Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (Qs. an-Nisâ’ [4]: 41). Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Cukup sampai di sini.” Aku menoleh kepada Rasul Saw, ternyata kedua matanya mengucurkan air mata. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah Saw pernah berkhutbah dengan khutbah yang selama aku hidup tidak pernah mendengarnya. Rasulullah Saw bersabda:
Andaikata kalian mengetahui apa-apa yang aku ketahui, maka niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Kemudian sahabat menutupi wajah mereka dan menangis tersedu-sedu. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Abu Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah Saw bersabda:
Ada tujuh golongan yang Allah akan menaunginya pada saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya…. Orang yang mengingat Allah ketika sendirian sehingga bercucuran air matanya. [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Ibnu Umar, ia berkata; ketika sakit Rasulullah Saw semakin parah, maka disampaikan kepada beliau tentang shalat (siapa yang akan menjadi imamnya, penj.). Rasulullah Saw bersabda:
Perintahkan kepada Abu Bakar untuk menjadi imam shalat. ‘Aisyah berkata, “[i]Sesunggunya Abu Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Jika ia membaca (al-Qur’an, penj.), maka ia pasti akan banyak menangis.” Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari. Dalam riwayat Muslim dikatakan ‘Aisyah berkata:
Aku berkata, “Wahai Rasulullah Saw, sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang mudah luluh hatinya. Apabila ia membaca al-Qur’an, maka ia tidak akan bisa menahan air matanya.” [Mutafaq ‘alaih].
• Dari Anas ra., ia berkata; Rasulullah Saw bersabda kepada Ubay bin Ka’ab ra.:
Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membacakan kepadamu ayat ini:
Orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (Qs. al-Bayyinah [98]: 1). Ubay berkata, “Apakah Allah menyebutkan namaku?” Rasulullah Saw bersabda, “Ya” Kemudian Ubay pun menangis. [Mutafaq 'alaih].
• Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah Saw bersabda:
Tidak akan masuk Neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali lagi ke payudara. Dan tidak akan berkumpul debu perang fi sabilillah dengan asap Neraka Jahannam. [HR. Tirmidzi, ia berkata hadits ini hasan shahih].
• Dari Abdullah bin Syukhair ra. ia berkata:
Aku mendatangi Rasulullah saw. pada saat beliau sedang shalat. Di perut beliau terdapat suara mendidih -seperti mendidihnya kuali- karena menangis. [Imam Nawawi berkata hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan at-Tirmidzi dalam kitab Asy-Syamail dengan sanad shahih].
• Dari Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf, sesungguhnya Abdurahman bin Auf diberikan makanan pada saat ia (hendak berbuka) shaum. Maka ia berkata:
Mush’ab bin Umair telah terbunuh padahal ia lebih baik dariku. Ia dikafani dengan bajunya. Apabila kepalanya ditutup maka kakinya kelihatan. Bila kakinya ditutup maka kepalanya kelihatan dan aku melihatnya. Dan Hamzah telah terbunuh, ia lebih baik dariku. Sementara (kehidupanku) di dunia dilapangkan seperti saat ini. Atau ia berkata, “Aku diberi harta dunia seperti saat ini. Aku khawatir kebaikan-kebaikanku dipercepat.” Ibrahim berkata, “Kemudian ia menangis hingga membiarkan makanannya.”
• Dari Al-Irbad bin Sariyah ra., ia berkata:
Rasulullah telah menasihati kami dengan nasihat yang menyebabkan hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. [HR. Abu Dawud. At-Tirmidzi berkata hadits ini hasan shahih].
• Dari Anas ra. bahwa Nabi saw ia bersabda:
Barang siapa mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena takut kepada Allah hingga bercucuran jatuh ke tanah, maka dia tidak akan disiksa di Hari Kiamat kelak. [HR. Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi].
• Dari Abu Raihanah, ia berkata; kami keluar bersama Rasulullah Saw dalam satu peperangan. Kami mendengar beliau Saw bersabda:
Neraka diharamkan atas mata yang mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah. Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur di jalan Allah. Abu Raihanah berkata; Aku lupa yang ketiganya. Tapi setelahnya aku mendengar beliau bersabda, “Neraka diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang diharamkan Allah.” [HR. Ahmad, Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi dan An-Nasa’i].
• Dari Ibnu Abi Malikah, ia berkata; aku duduk bersama Abdullah bin Amru di atas batu, maka ia berkata:
Menangislah! Jika tidak bisa berusahalah untuk menangis. Jika kalian mengetahui ilmu yang sebenarnya, niscaya salah seorang dari kalian akan shalat hingga patah punggungnya. Dia ia akan menangis hingga suaranya terputus. [HR. Hakim dalam kitab shahihnya, disetujui oleh Adz-Dzahabi].
• Dari Ali ra. ia berkata:
Tidak ada ahli berkuda di antara kami pada perang Badar kecuali Miqdad. Dan aku telah memperhatikan keadaan kita, tidak ada yang berdiri kecuali Rasulullah Saw di bawah suatu pohon. Beliau shalat dan menangis hingga waktu shubuh. [HR. Ibnu Huzaimah dalam kitab shahihnya].
• Dari Tsauban ra., ia berkata; Rasulullah Saw bersabda:
Kebahagiaan bagi orang yang bisa menguasai dirinya, dilapangkan rumahnya, dan dibuat menangis oleh kesalahannya. [HR. Ath-Thabrani dengan sanad hasan].
Khatimah
Hadits-hadits di atas menyadarkan kepada kita, siapa sebenarnya kita? Apakah kita termasuk orang yang takut kepada Allah ataukah kita berani kepada-Nya? Tentu yang terakhir, na’uudzubillahi mindzalik!
Demi kesuksesan hidup masa depan, marilah kita renungkan sabda Nabi saw. dalam hadits qudsi dimana Allah SWT berfirman: “Tidak akan kukumpulkan dalam diri hamba-Ku: dua rasa takut dan dua rasa aman. Siapa saja yang takut kepada-Ku di dunia, maka akan Kuberi rasa aman di akhirat. Siapa saja yang merasa aman dari-Ku di dunia, maka akan Kuberi rasa takut di akhirat.” [HR. Najjar dalam Kanzul Umal, II/709].
Selamat menangis terhadap sikap diamnya kita serta merasa amannya kita atas dominasi kekufuran dan kemungkaran dan dicampakkannya syariah Allah di muka bumi, karena takut kepada Allah SWT, dan selamat berjuang meninggikan kalimat Allah dan menegakkan hukum syariah-Nya di muka bumi untuk mendapatkan keridloan-Nya!
Salam. Terima kasih. Sangat bermanfaat :)
ReplyDeleteSalam. Shukran atas ziarah anda ke blog cahayamukmin. =)
ReplyDeletesalam...minta izin copy & amalkan sgl panduan d sini
ReplyDeleteSalam. Silakan copy artikelnya. Semoga anda sentiasa dalam rahmat dan perlindungan Allah.
ReplyDeletemohon share
ReplyDelete