Daripada Abu Hurairah Radiaallahu’anhu, dari Nabi Sollallahu’alaihiwasallam;
“Sesungguhnya seorang lelaki telah menziarahi saudaranya di kampung lain. Maka Allah Taala menghantar malaikat untuk mengintip perjalanannya. Apabila lelaki itu melalui jalan yang ditunggui oleh malaikat itu, malaikat itu bertanya; Ke mana kamu ingin pergi? Dia berkata: Aku ingin pergi bertemu saudaraku di kampung ini. Malaikat bertanya; Adakah bagi kamu ada apa-apa tujuan daripada nikmat yang akan kamu perolehi darinya? Lelaki itu menjawab: Tidak, melainkan kerana aku menyayanginya kerana Allah Taala. Lalu malaikat itu berkata: Sesungguhnya aku merupakan utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahawa Allah Taala menyayangimu sebagaimana kamu menyayangi saudaramu keranaNya”
(Hadis riwayat Imam Muslim dalam Shahihnya, Kitab al-Birr, Bab pada menyatakan kelebihan cinta kerana Allah)
Kesimpulan cerita
Nabi Sollallahu’alaihiwasallam menceritakan kisah seorang lelaki yang keluar dari rumahnya menuju ke perkampungan lain yang tidak dinyatakan jarak antara dua kampung tersebut. Akan tetapi daripada gaya bahasa hadis, lelaki itu berjalan kaki dalam satu masa yang panjang dalam perjalanannya antara dua kampung tersebut. Dia telah keluar dengan niat yang satu iaitu ziarah. Bukanlah kerana menziarahi adik beradik ataupun sanak saudara, bahkan menziarahi saudaranya semata-mata kerana Allah Taala. Maka Allah Taala mengutuskan malaikat – dalam rupa lelaki- dalam perjalanannya untuk mengintip dan menunggunya. Apabila dia melalui tempat malaikat menunggunya, malaikat itu pun bertanya arah tujuannya. Lelaki itu menyatakan tujuannya ke kampung itu untuk menziarahi saudaranya kerana Allah. Malaikat menimbulkan persoalan kepadanya adakah ziarahnya untuk tujuan dunia seperti perniagaan ataupun kerana mempunyai hubungan kerabat dengan saudaranya tersebut. Lelaki itu menafikannya, bahkan menegaskan bahawa ziarahnya adalah semata-mata kerana Allah tanpa ada sedikitpun tujuan duniawi.
Sunday, October 30, 2011
Sunday, October 23, 2011
Dunia Yang Tidak Ada Nilainya
Dunia Yang Mempesona
Inilah pesona dunia, dimana banyak orang siap menghamba untuk mendapatkannya. Pesona pantai yang indah hingga gunung yang sejuk, pesona kereta yang nyaman hingga kapal pesiar yang mewah, pesona rumah yang besar hingga pusat-pusat hiburan keluarga yang bertebaran, pesona layanan kelas satu di restoran mewah hingga menikmati perjalanan kelas satu ke kota-kota indah di dunia ini, pesona memiliki banyak anak hingga pesona dihormati banyak orang, pesona memiliki uang banyak yang siap memiliki apapun yang kita ingini, pesona wanita cantik hingga pesona makanan dan minuman lezat, halal maupun haram, dan masih ada berjuta-juta jenis lagi berbagai pesona dunia lainnya yang siap menghibur para pecinta pesona dunia.
Untuk mendapatkan pesona dunia tersebut manusia menghabiskan demikian banyak waktu bekerja keras menumpuk harta untuk mengejar kebahagiaan duniawi. Pencinta dunia bahkan tidak atau sedikit saja menyisakan waktunya untuk amal akhirat di sela-sela kesibukan kerjanya atau di waktu luangnya dan dikala ia sehat. Mereka bahkan melupakan sholat atau minimal menunda sholat untuk urusan dunia yang lebih jelas terlihat di depan mata mereka. Sebagian bahkan siap korupsi, merampok, mencuri, menganiaya, menipu, memperkosa, membodohi orang lain untuk mendapatkan tiket membeli pesona dunia.
Disisi lain, sebagian manusia meluangkan demikian banyak waktunya untuk menikmati pesona dunia, bahkan tanpa mau bekerja dengan keras apalagi beribadah kepada Pemilik Dunia ini. Merekalah para pemilik harta berlebih yang menggunakannya untuk bersantai dan menikmati fasilitas dunia, termasuk para pemilik waktu yang menggunakannya untuk bermalas-malas di rumahnya yang nyaman, berjudi atau menikmati narkoba, termasuk juga para pemilik kekuasaan yang menggunakan kelebihannya untuk mendengar kekaguman orang lain pada dirinya atau memamerkan pengaruhnya atau fisiknya yang indah.
Inilah pesona dunia, dimana banyak orang siap menghamba untuk mendapatkannya. Pesona pantai yang indah hingga gunung yang sejuk, pesona kereta yang nyaman hingga kapal pesiar yang mewah, pesona rumah yang besar hingga pusat-pusat hiburan keluarga yang bertebaran, pesona layanan kelas satu di restoran mewah hingga menikmati perjalanan kelas satu ke kota-kota indah di dunia ini, pesona memiliki banyak anak hingga pesona dihormati banyak orang, pesona memiliki uang banyak yang siap memiliki apapun yang kita ingini, pesona wanita cantik hingga pesona makanan dan minuman lezat, halal maupun haram, dan masih ada berjuta-juta jenis lagi berbagai pesona dunia lainnya yang siap menghibur para pecinta pesona dunia.
Untuk mendapatkan pesona dunia tersebut manusia menghabiskan demikian banyak waktu bekerja keras menumpuk harta untuk mengejar kebahagiaan duniawi. Pencinta dunia bahkan tidak atau sedikit saja menyisakan waktunya untuk amal akhirat di sela-sela kesibukan kerjanya atau di waktu luangnya dan dikala ia sehat. Mereka bahkan melupakan sholat atau minimal menunda sholat untuk urusan dunia yang lebih jelas terlihat di depan mata mereka. Sebagian bahkan siap korupsi, merampok, mencuri, menganiaya, menipu, memperkosa, membodohi orang lain untuk mendapatkan tiket membeli pesona dunia.
Disisi lain, sebagian manusia meluangkan demikian banyak waktunya untuk menikmati pesona dunia, bahkan tanpa mau bekerja dengan keras apalagi beribadah kepada Pemilik Dunia ini. Merekalah para pemilik harta berlebih yang menggunakannya untuk bersantai dan menikmati fasilitas dunia, termasuk para pemilik waktu yang menggunakannya untuk bermalas-malas di rumahnya yang nyaman, berjudi atau menikmati narkoba, termasuk juga para pemilik kekuasaan yang menggunakan kelebihannya untuk mendengar kekaguman orang lain pada dirinya atau memamerkan pengaruhnya atau fisiknya yang indah.
Wednesday, October 19, 2011
Antara harap dan takut
Di antara perkara-perkara yang menyelamatkan, ialah berharap sepenuhnya kepada Allah Ta'ala, serta gentar dan takut kepadaNya. Harap dan takut itu adalah sebagai suatu tingkatan yang mulia dari Allah Ta'ala kerana keduanya itu menjadi sifat para Nabi dan Rasul, serta pengikutnya dari orang-orang saleh dari kaum Mukmin.
Firman Allah Ta'ala
"Orang-orang yang mereka seru itu mencari jalan kepada Tuhan, mana satu yang lebih dekat , dan mereka mengharapkan rahmatNya dan takut kepada siksaNya, sessungguhnya siksaan Tuhanmu itu amat ditakuti." (Al-Isra': 57)
FirmanNya lagi
"Sesungguhnya mereka telah berlumba-lumba dalam usaha-usaha kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan takut, dan mereka itulah adalah orang-orang yang tunduk hatinya kepada Kami." (Al-Anbiya': 90)
FirmanNya lagi
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang berpindah dari negerinya, dan yang bekerja keras di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Tuhan, dan Tuhan itu Maha Pengampun Maha Penyayang."(Al-Baqarah: 218)
FirmanNya lagi
"Sebagai peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa (memelihara diri dari kejahatan). Mereka yang takut kepada Tuhannya dalam hal yang ghaib, dan mereka penuh ketakutan kepada saat (kiamat)."(Al-Anbiya': 48-49)
Firman Allah Ta'ala
"Orang-orang yang mereka seru itu mencari jalan kepada Tuhan, mana satu yang lebih dekat , dan mereka mengharapkan rahmatNya dan takut kepada siksaNya, sessungguhnya siksaan Tuhanmu itu amat ditakuti." (Al-Isra': 57)
FirmanNya lagi
"Sesungguhnya mereka telah berlumba-lumba dalam usaha-usaha kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan takut, dan mereka itulah adalah orang-orang yang tunduk hatinya kepada Kami." (Al-Anbiya': 90)
FirmanNya lagi
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang berpindah dari negerinya, dan yang bekerja keras di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Tuhan, dan Tuhan itu Maha Pengampun Maha Penyayang."(Al-Baqarah: 218)
FirmanNya lagi
"Sebagai peringatan bagi orang-orang yang bertaqwa (memelihara diri dari kejahatan). Mereka yang takut kepada Tuhannya dalam hal yang ghaib, dan mereka penuh ketakutan kepada saat (kiamat)."(Al-Anbiya': 48-49)
Sunday, October 16, 2011
Dialog Rasullulah saw dengan Abu Dzar
Diriwayatkan oleh Muhammad bin Al-Husain dari Abu Idris Al-Khaulani bahawa Abu Dzar r.a. bercerita: "Pada suatu hari aku masuk ke dalam masjid dan menemui Rasulullah saw. sedang duduk seorang diri; maka aku mendekatinya dan duduk di sampingnya, kemudian terjadilah dialog (soal jawab di antara beliau dan aku).
1. Aku (Abu Dzarr) bertanya, "Ya Rasulullah, engkau memerintahkan aku bersolat?"
Beliau (Rasulullah) menjawab: "Solat adalah sebaik-baik perbuatan, maka perbanyakkanlah atau sedikit."
2. Aku tanya, "Amal apakah yang paling afdhal?"
Beliau jawab:"Beriman kepada Allah dan berjihad fi sabiilih (pada jalanNYA)."
3. Aku tanya,"Mukmin yang bagaimanakah yang paling afdhal?"
Beliau jawab: "Ialah yang terbaik akhlaknya."
4. Tanya, "Muslim yg bagaimanakah yang paling selamat?"
Jawab: "Ialah yg menyelamatkan orang-orang dari gangguan lidahnya dan tangannya."
5. Tanya, "Hijrah yg bagaimanakah yg afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab: "Ialah hijrah dari (meninggalkan) perbuatan maksiat."
6. Tanya,"Solat yang bagaimanakah yang afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab:"Berkhusyuk yang panjang (lama berdiri)."
7. Tanya,"Hamba-hamba sahaya manakah yg paling afdhal utk dimerdekakan?"
Jawab:"Hamba yg paling mahal harganya dan yg paling disayang oleh pemiliknya."
1. Aku (Abu Dzarr) bertanya, "Ya Rasulullah, engkau memerintahkan aku bersolat?"
Beliau (Rasulullah) menjawab: "Solat adalah sebaik-baik perbuatan, maka perbanyakkanlah atau sedikit."
2. Aku tanya, "Amal apakah yang paling afdhal?"
Beliau jawab:"Beriman kepada Allah dan berjihad fi sabiilih (pada jalanNYA)."
3. Aku tanya,"Mukmin yang bagaimanakah yang paling afdhal?"
Beliau jawab: "Ialah yang terbaik akhlaknya."
4. Tanya, "Muslim yg bagaimanakah yang paling selamat?"
Jawab: "Ialah yg menyelamatkan orang-orang dari gangguan lidahnya dan tangannya."
5. Tanya, "Hijrah yg bagaimanakah yg afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab: "Ialah hijrah dari (meninggalkan) perbuatan maksiat."
6. Tanya,"Solat yang bagaimanakah yang afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab:"Berkhusyuk yang panjang (lama berdiri)."
7. Tanya,"Hamba-hamba sahaya manakah yg paling afdhal utk dimerdekakan?"
Jawab:"Hamba yg paling mahal harganya dan yg paling disayang oleh pemiliknya."
Sunday, October 9, 2011
Hubungan Dengan Allah
~ Orang yang beriman itu ialah orang-orang yang mereka itu teringat Allah pada waktu berdiri, duduk, baring. Dan mereka bertafakur, maka bertambah lagi rasa kebesaran Tuhan, bertambah lagi rasa bertuhan ~
Hubungkan dengan Allah ada beberapa peringkat. Kalau tidak mengikuti peringkat yang disebutkan ini maka kita tidak dianggap berhubung dengan Tuhan walaupun percaya Tuhan itu ada, walaupun kita percaya Tuhan wujud, walaupun kita percaya Tuhan itu berkuasa,
I. Peringkat paling dasar [Percaya adanya Tuhan].
Diluar yang asas ini tidak dianggap seseorang itu berhubung dengan Tuhan.
Peringkat paling dasar adalah :
Percaya adanya Tuhan, Tuhan itu mempunyai sifat yang Maha sempurna, kesempurnaanya tak terhingga dan Maha suci Tuhan daripada mempunyai sifat2 kekurangan walaupun sebesardebu
Ini perhubungan yang paling lemah, akidah yang paling asas atau perhubungan yang paling asas dengan Tuhan. Kalau keluar dari peringkat ini maka dia bukan orang Islam, bukan orang mukmin. Tapi agar umat Islam kembali pada kewibawaan, peringkat ini tak cukup. Itu sekedar asas supaya orang tak jadi kafir saja, yakni memastikan imannya.
Hubungkan dengan Allah ada beberapa peringkat. Kalau tidak mengikuti peringkat yang disebutkan ini maka kita tidak dianggap berhubung dengan Tuhan walaupun percaya Tuhan itu ada, walaupun kita percaya Tuhan wujud, walaupun kita percaya Tuhan itu berkuasa,
I. Peringkat paling dasar [Percaya adanya Tuhan].
Diluar yang asas ini tidak dianggap seseorang itu berhubung dengan Tuhan.
Peringkat paling dasar adalah :
Percaya adanya Tuhan, Tuhan itu mempunyai sifat yang Maha sempurna, kesempurnaanya tak terhingga dan Maha suci Tuhan daripada mempunyai sifat2 kekurangan walaupun sebesardebu
Ini perhubungan yang paling lemah, akidah yang paling asas atau perhubungan yang paling asas dengan Tuhan. Kalau keluar dari peringkat ini maka dia bukan orang Islam, bukan orang mukmin. Tapi agar umat Islam kembali pada kewibawaan, peringkat ini tak cukup. Itu sekedar asas supaya orang tak jadi kafir saja, yakni memastikan imannya.
Wednesday, October 5, 2011
Menangislah Di Sini Sebelum Menangis Di Sana
Detik waktu bersama kelahiran seorang bayi dihiasi tangisan. Nyaring berkumandang menyaring segala suara yang menyapa telinga ibu. Lonjak hatinya memuncak gembira penawar sakit dan lesu. Lalu bermulalah sebuah kehidupan yang mewarnai bumi berpenakan hati, berdakwatkan air mata. Air mata adakalanya penyubur hati, penawar duka. Adakalanya buih kekecewaan yang menyempit perasaan, menyesak kehidupan. Air mata seorang manusia hanyalah umpama air kotor diperlimpahan. Namun setitis air mata kerana takutkan ALLAH persis permata indahnya gemerlapan. Penghuni Syurga ialah mereka yang banyak dukacitanya di dunia. Tidak berkumpul dua perkara dalam satu masa. Barangsiapa gembira di dunia akan berdukacita di akhirat. Barangsiapa yang banyak dukacitanya di dunia akan gembira di akhirat.
Pencinta dunia menangis kerana dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis kerana dunia yang datang. Alangkah sempitnya kuburku,keluh seorang Abid. Alangkah sedikitnya hartaku,kesal si hartawan. Dari mata yang mengitai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap kemenangan.
"Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang." (al- Hasr: 20)
Tangis adalah basahan hidup, justeru:
Hidup dimulakan dengan tangis, dicelahi oleh tangis dan diakhiri dengan tangis. Manusia sentiasa dalam dua tangisan. Sama ada yang membawa untung atau merugikan.
Sabda Rasulullah s.a.w.
"Ada dua titisan yang ALLAH cintai,pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh kerana takutkan ALLAH."
Pencinta dunia menangis kerana dunia yang hilang. Perindu akhirat menangis kerana dunia yang datang. Alangkah sempitnya kuburku,keluh seorang Abid. Alangkah sedikitnya hartaku,kesal si hartawan. Dari mata yang mengitai setiap kemewahan yang mulus penuh rakus, mengalirlah air kecewa kegagalan. Dari mata yang redup merenung Hari Akhirat yang dirasakan dekat, mengalirkan air mata insaf mengharap kemenangan.
"Penghuni Syurga itulah orang-orang yang menang." (al- Hasr: 20)
Tangis adalah basahan hidup, justeru:
Hidup dimulakan dengan tangis, dicelahi oleh tangis dan diakhiri dengan tangis. Manusia sentiasa dalam dua tangisan. Sama ada yang membawa untung atau merugikan.
Sabda Rasulullah s.a.w.
"Ada dua titisan yang ALLAH cintai,pertama titisan darah para Syuhada dan titisan air mata yang jatuh kerana takutkan ALLAH."
Saturday, October 1, 2011
Allah Akan Mengganti Yang Lebih Baik
Allah tidak pernah mencabut sesuatu dari anda kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi, itu apabila anda bersabar dan tetap redha dengan segala ketetapanNya.
"Barangsiapa yang Aku butakan kedua matanya lalu ia bersabar, nescaya akan Aku ganti dengan syurga." (Al-Hadith)
"Siapa saja orang di dunia ini yang kekasihnya Aku cabut nyawanya, kemudian dengan cubaan yang Aku timpakan ini dia (bersabar dan) mengharap pahalaKu, nescaya akan Aku ganti dengan syurga." (Al-Hadith)
Yakni; barangsiapa kehilangan anaknya tetap berusaha untuk bersabar, maka di alam keabdian kelak akan dibangunkan untuknya sebuah Baitul-Hamd (Istana Pujian). Silakan anda qiaskan kejadian-kejadian tersebut dengan kehidupan anda, kerana yang dipaparkan di sini sekadar contoh.
Maka anda tidak usah terlalu bersedih dengan musibah yang menimpa anda, sebab yang menentukan semua itu memiliki syurga, balasan, pengganti, dan ganjaran yang besar. Para wali Allah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cubaan akan mendapatkan penghormatan yang agung di syurga Firdaus. Itu tersirat dalam firmanNya:
"Kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kalian kerana kalian telah bersabar dalam mentaati Allah dan menerima cubannNya. Syurga adalah sebaik-baik tempat kesudahan." (Ar-Rad: 24)
Betapapun, kita harus melihat dan yakin bahawa di sebalik musibah terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berakhir pada kebaikan kita. Dengan begitu kita akan termasuk:
"Mereka itulah mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang dapat petunjuk." (Al-Baqarah: 157)
"Barangsiapa yang Aku butakan kedua matanya lalu ia bersabar, nescaya akan Aku ganti dengan syurga." (Al-Hadith)
"Siapa saja orang di dunia ini yang kekasihnya Aku cabut nyawanya, kemudian dengan cubaan yang Aku timpakan ini dia (bersabar dan) mengharap pahalaKu, nescaya akan Aku ganti dengan syurga." (Al-Hadith)
Yakni; barangsiapa kehilangan anaknya tetap berusaha untuk bersabar, maka di alam keabdian kelak akan dibangunkan untuknya sebuah Baitul-Hamd (Istana Pujian). Silakan anda qiaskan kejadian-kejadian tersebut dengan kehidupan anda, kerana yang dipaparkan di sini sekadar contoh.
Maka anda tidak usah terlalu bersedih dengan musibah yang menimpa anda, sebab yang menentukan semua itu memiliki syurga, balasan, pengganti, dan ganjaran yang besar. Para wali Allah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cubaan akan mendapatkan penghormatan yang agung di syurga Firdaus. Itu tersirat dalam firmanNya:
"Kesejahteraan dan kebahagiaan bagi kalian kerana kalian telah bersabar dalam mentaati Allah dan menerima cubannNya. Syurga adalah sebaik-baik tempat kesudahan." (Ar-Rad: 24)
Betapapun, kita harus melihat dan yakin bahawa di sebalik musibah terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berakhir pada kebaikan kita. Dengan begitu kita akan termasuk:
"Mereka itulah mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang dapat petunjuk." (Al-Baqarah: 157)