"Suatu ketika kami sedang duduk-duduk di Masjid Nabawi dan Basyir itu seorang yg tidak banyak bercakap."
Datanglah Abu Saklabah lalu berkata
"Wahai Basyir bin Saad, adakah kamu hafaz hadis Rasulullah tentang para pemerintah?"
Huzaifah radhiAllahu `anhu lalu segera menjawab.
"Aku hafaz akan khutbah Rasulullah sollallahu `alaihi wassalam itu."
Maka duduklah Abu Saklabah Al Khusyna untuk mendengar hadis berkenaan.
Maka kata Huzaifah radhiAllahu `anhu, Rasulullah sollallu `alaihi wassalam telah bersabda:-
“Telah berlaku zaman kenabian keatas kamu, maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkat zaman itu. Kemudian berlakulah zaman khalifah (Khulafaur Rasyidin) yang berjalan sepertimana zaman kenabian. Maka berlakulah zaman kenabian itu sebagaimana yang Allah kehendaki, kemudian Allah mengangkatnya. Kemudian berlakulah zaman pemerintahan yang menggigit (zaman fitnah -keamiran/beraja /zaman kesultanan ). Berlaku zaman itu seperti yang Allah kehendaki. Kemudian Allah mengangkatnya juga, kemudian berlakulah zaman pemerintahan diktator (zaman pemerintahan diktator dan demokrasi) , dan berlakulah zaman itu sebagaimana yang Allah kehendaki. Kemudian berlaku pula zaman khalifah yang berjalan diatas cara hidup zaman kenabian. Kemudian Rasulullah sollallahu `alaihi wassalam pun diam.” (Riwayat Ahmad, Bazzar, At Tabrani)
Hadits diatas dengan jelas menunjukkan bahwa Umat Rasulullah sollallahu `alaihi wassalam akan menempuh empat kelompok zaman secara bergiliran sebelum dunia kiamat yakni:
1) Zaman Kenabian (Nubuwwah) dan rahmat
2) Zaman Khulafaur Rasyidin dan rahmat
3) Zaman Fitnah (kerusakan) dan kegelapan
4) Zaman Khalifah atau Ummah kedua yang berjalan diatas cara hidup zaaman kenabian yakni zaman pemerintahan Imam Mahdi dan Nabi Isa.