Ahmad ibn Abi al-Hawari berkata," Barangsiapa melihat dunia dengan pandangan yang penuh hasrat dan cinta padanya, maka Allah akan mengeluarkan cahaya keyakinan dan zuhud dari hatinya." Beliau juga berkata," Tidak ada sesuatu ujian yang lebih berat bagi seorang hamba dari Allah Ta'ala daripada kelalaian dan kekerasan hati." Beliau juga berkata, "Perlakukanlah Allah dengan hati kalian, jernihkanlah dan didiklah ia!" Apakah mungkin setiap orang mampu mencapai tingkatan seperti itu?
Ini adalah perkara yang sangat mulia, tidak mungkin dapat mencapai hanya dengan angan-angan dan fantasi, atau dengan banyak belajar dan melakukan penelitian. Ini hanya dapat dicapai melalui persahabatan dengan manusia-manusia sempurna yang tenggelam dalam ilmu jiwa. Sayangnya jumlah mereka itu sedikit sekali.
Sebahagian orang arif berkata, "Sungguh kita telah melakukan banyak solat, puasa, pengasingan diri dan zikir kepada Allah. Kita banyak membaca Al-Quran, namun sungguh kita tidak akan mampu mengenal hati dan merasakan manisnya hakikat sesuatu sampai kita bersahabat dengan para ahli hakikat, lalu Allah Ta'ala mengeluarkan rasa letih dan menggantikannya dengan rasa senang, membawa kita dari pengingkaran menuju pengakuan. Allah Ta'ala berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bergabunglah bersama-sama orang yang benar" (surah At-Taubah, ayat 119). Berkenaan dengan ayat tersebut, Ibn Abbas berkata, "Yakni bergabunglah kalian bersama-sama orang yang niatnya benar dan hati serta amalnya lurus. Yakni tuluskanlah ucapan, niat dan amal kalian dan ikhlaskanlah hanya untuk Allah dalam setiap keadaan."
Hasan al-Basri berkata, "Jika engkau ingin bersama sidiqqin, hendaklah bersikap zuhud di dunia dan membela orang-orang yang berjuang di jalan agama." Yakni, tahanlah mulutmu dari mencela dan menghina kaum Muslim.
Mempelajari ilmu dari berbagai kitab, baik teori maupun praktis akan berbeza dengan mempelajari ilmu secara langsung dari dada dan keadaan para ahli hakikat sejati. Persahabatan dengan Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam, menikmati keakraban bersamanya dan melihat langsung amal-amal beliau, tidaklah sama dengan persahabatan orang-orang yang tidak mempunyai kesempatan untuk bergaul dengan beliau secara langsung. Dan Anda, meskipun sudah membaca banyak tentang orang-orang yang tenggelam dalam cinta kepada Allah, atau Anda mengkaji kehidupan orang-orang yang takut kepada Allah dan bagaimana mereka menjalani kehidupannya, tentu akan berbeza dengan orang-orang yang secara langsung melihat, bergaul, berinteraksi dengan mereka serta merasakan hangat dan nikmatnya kehidupan ketika melihat mereka. Jadi, persahabatan merupakan ubat yang mujarab dan kenikmatan yang sangat besar.
Dalam satu riwayat dikatakan, "Seseorang bergantung kepada agama temannya. Maka perhatikanlah salah seorang kalian, dengan siapa ia berteman." Jangan berteman kecuali dengan orang yang mampu membangkitkan semangatmu dan keadaannya akan membuatmu terbimbing menuju Allah.
Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam pernah bersabda," Seseorang itu (dipandang) dengan siapa yang duduk bersamanya, dan seseorang itu (diukur) dengan siapa yang berjalan dengannya, oleh itu hendaklah anda memerhatikan siapa yang hendak dijadikan kawan."
Sabda Nabi sollallahu `alaihi wasallam lagi, "Duduk dengan orang soleh lebih baik dari duduk sendirian, dan duduk sendirian lebih baik dari duduk bersama-sama kawan yang jahat."
Telah bersabda Rasulullah sollallahu `alaihi wasallam, "Perumpamaan teman yang soleh, laksana penjual minyak wangi. Sama ada ia akan memberi anda sedikit, atau anda akan membeli daripadanya sedikit, ataupun anda sekurang-kurangnya bisa dapat mencium bau wangi. Dan perumpamaan teman yang buruk, laksana tukang besi peniup api. Samada ia akan membakar baju anda, ataupun anda akan mencium bau busuknya daripadanya."
Nyatalah, bahawasanya persahabatan dan duduk bersama-sama orang-orang yang bertaqwa dan soleh dikira sebagai pendekatan diri kepada Allah Ta'ala, dan itulah yang disebut persahabatan yang dipuji dan disyukuri. Dalam persahabatan ini terdapat banyak hadis dan atsar yang menggalakkannya, iaitulah persahabatan yang menimbulkan kecintaan kepada Allah dan kerana Allah, yang telah disediakan baginya pahala yang besar dan kelebihan-kelebihan yang banyak, yang dipandang tinggi derajat dan kedudukannya dalam agama.
Kini jelaslah kepada kita, bahawa sangat perlu malah wajib atas setiap Mukmin mencintai orang-orang yang suka membuat kebajikan, orang-orang yang patuh kepada agama, orang-orang yang berilmu, dan orang-orang yang lurus perjalannya semasa mereka hidup dan sesudah mati.
Petikan:
Kitab Negeri Para Pencinta
Muhammad al-Hajjar
Saturday, May 29, 2010
Memilih Sahabat Sejati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
terima kasih..sy copy artikel ni sikit ye =) dah kasi kredit pun..silalah ke http://faniafnan.blogspot.com
ReplyDeleteSalam.
ReplyDeleteSilakan copy artikelnya. Semoga istiqamah dalam dakwah anda kepada umat Islam.
ana mohon copy sumber yg ada disini..alhamdulilah.. sgt brmanfaat kpd semua.. ^__^
ReplyDeleteSalam. Silakan share artikel2nya. Shukran atas ziarah anda ke blog cahayamukmin. =)
ReplyDelete