(Rabbani)
Sunday, June 29, 2014
Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan
(Rabbani)
Hadith Ramadhan
(Hadith riwayat Nasai', Ibn majah, Ibn Habban dan Baihaqi)
Telah berkata Abu Hurairah radhiAllahu 'anhu: Maka aku tahu perkara itu akan berlaku, maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! Adapun syirik dengan Allah telah kami tahu, maka apakah perjanjian dan meninggalkan sunnah? Baginda sollallahu 'alaihi wasallaam bersabda: Adapun perjanjian maka engkau membuat perjanjian dengan seorang lain dengan sumpah kemudian engkau melanggarinya maka engkau membunuhnya dengan pedang engkau, manakala meninggal sunnah maka keluar daripada jamaah (Islam)“.
Wednesday, June 25, 2014
Khutbah Rasulullah Dalam Menyambut Bulan Ramadhan
Wahai manusia
Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah
dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah.
Bulan yang paling mulia di sisi Allah.
Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama.
Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama.
Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi
tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.
Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih,
tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu
dengan niat yang tulus dan hati yang suci
agar Allah membimbingmu untuk
melakukan siyam dan membaca KitabNya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah
di bulan yang agung ini.
Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu,
kelaparan dan kehausan di hari kiamat.
Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masaakin.
Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda,
sambungkanlah tali persaudaraanmu,
jaga lidahmu, tahan pandanganmu
dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu
dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.
Kasihilah anak yatim
nescaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu.
Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa
pada waktu-waktu solatmu
karena itulah saat-saat yang paling utama
ketika Allah 'Azza wa Jallaa memandang
hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih.
Dia menjawab mereka ketika mereka menyeruNya,
menyambut mereka ketika mereka memanggilNya
dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia!
Sesungguhnya diri-dirimu tergadai kerana amal-amalmu
maka bebaskanlah dengan istighfar.
Punggung-punggungmu berat
kerana beban dosamu maka ringankanlah
dengan memperpanjangkan sujudmu.
Ketahuilah
Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaranNya
bahwa Dia tidak akan mengazab
orang-orang yang solat dan sujud,
dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka
pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-'alamin.
Wahai manusia!
Barangsiapa diantaramu memberi buka
kepada orang-orang mu'minin yang berpuasa di bulan ini
maka di sisi Allah nilainya sama dengan
membebaskan seorang budak
dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
Sahabat-sahabat bertanya, "Ya Rasulullah! Tidaklah kami
semua mampu berbuat demikian".
Rasulullah meneruskan:
Jagalah dirimu dari api neraka
walaupun hanya dengan sebiji kurma.
Jagalah dirimu dari api neraka
walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai manusia!
Siapa yang membaguskan akhlaqnya di bulan ini
ia akan berhasil melewati sirath
pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.
siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang
yang dimiliki tangan kanannya
(pegawai atau pembantu) di bulan ini,
Allah akan meringankan pemeriksaanNya di hari Kiamat.
Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini,
Allah akan menahan murkaNya pada hari ia berjumpa denganNya.
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini,
Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa denganNya.
Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturrahim) di bulan ini,
Allah akan menghubungkan dia dengan rahmatNya pada hari ia berjumpa denganNya.
Barangsiapa melakukan solat sunat di bulan ini,
Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka.
Barangsiapa melakukan solat fardhu
baginya ganjaran seperti melakukan 70 solat fardhu di bulan yang lain.
Barangsiapa memperbanyak selawat kepadaku di bulan ini,
Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.
Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat al Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam al Quran pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia!
Sesungguhnya pintu-pintu syurga dibukakan bagimu maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu.
Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.
Setan-setan terbelenggu maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukminin karamallahu wajha berkata,
"Aku berdiri dan berkata, 'Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?' "
Jawab Nabi, 'Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah'."
Alhamdulillaahi rabbal 'aalamiin.
Wednesday, February 5, 2014
Surah Taha Membawa Umar Kepada Islam
KISAH Saidina Umar yang berdepan dengan adiknya, Fatimah yang telah memeluk Islam yang dikira sebagai satu penghinaan kepadanya amat diketahui umum.
Namun sebelum itu, dikisahkan bahawa Umar telah ditegur oleh lelaki dari Bani Zuhrah atau Makhzum, bernama Nu'aym bin Abdullah yang memecahkan rahsia mengenai adiknya yang telah memeluk Islam itu.
Dalam sesetengah riwayat yang lain, dikatakan Nu'aym sebenarnya terdiri dari kalangan kafir Quraisy, bukan yang telah memeluk Islam seperti yang disebutkan sebelum ini.
Maka Nu'aym bertujuan menyindir Umar mengenai Fatimah yang memeluk Islam ketika Umar tergesa-gesa dan beria-ia hendak membunuh Nabi Muhammad. Apapun niat sebenar Nu'aym itu, menyebabkan Umar mengamuk setiba di rumah adiknya itu.
Umum mengetahui bahawa Fatimah dan suaminya Saad adalah kalangan yang terawal memeluk Islam malah dikatakan kekuatan iman suaminya itu antara 10 orang yang dijamin memasuki syurga.
Ketika Umar sampai ke rumah adiknya itu, beliau terdengar suara yang sedang membaca al-Quran. Iaitu Fatimah dan suaminya sedang belajar membaca al-Quran dengan dibantu oleh seorang sahabat mereka, Khabbab bin Arat.
Khabbab dikatakan dihantar sendiri oleh Nabi Muhammad untuk membantu atau mengajar Fatimah dan Saad membaca al-Quran.
Apabila terdengar mereka membaca al-Quran, kemarahan Umar tidak boleh ditahan-tahan lagi lalu dia mengamuk di hadapan pintu rumah Fatimah.
Semua yang ada dalam rumah itu begitu terkejut dan wajah masing-masing pucat lesi. Namun Fatimah dengan segera menyembunyikan Khabbab dan membuka pintu untuk menghadapi apa juga kemungkinan yang akan berlaku apatah lagi abangnya itu terkenal dengan sikap kejam, tegas dan garang tanpa mengira sesiapa.
Tuesday, November 12, 2013
Hindari Perdebatan
Dalam suatu majelis, tempat di mana kita membawa suatu permasalahan untuk mendapatkan solusi atau jalan keluarnya, kita memang dianjurkan untuk menghindari perdebatan, sebagaimana sabda Rasulullah sollallahu 'alayhi wasallam, "Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah ialah yang sangat gemar berdebat dengan gigih" (hadith riwayat Bukhari, Muslim, At-Tirmizi dan An-NasaĆi).
Perdebatan yang timbul tersebut bahkan tidak menemukan solusi terbaik malah terjebak dalam polemik yang berpanjangan dan membuat kabur permasalahannya. Seperti hadith Rasulullah sollallahu 'alayhi wasallam, "Suatu kaum menjadi tersesat setelah mendapatkan petunjuk akibat mereka terjebak dalam perdebatan".
Oleh karena itulah sebaiknya kita menghindari indikasi perdebatan dengan mengutamakan keutuhan musyawarah dan hati yang jernih dan ikhlas. Jalan musyawarah dengan menyatukan potensi positif lebih baik daripada terus-menerus memperlebarkan jurang perbezaan pendapat. Biasakanlah diri kepada hal-hal yang mampu menimbulkan sinergi positif dalam mengharungi kehidupan ini.
Salah satu fadhilah orang yang menghindari perdebatan ini adalah sebagaimana diungkap oleh salah satu hadith yang diriwayatkan oleh At-Tabarani dalam Al-Ausath dari hadith Ibnu Umar yang ertinya,
Rasulullah sollallahu 'alayhi wasallam bersabda, "Akulah yang menjamin sebuah rumah di sekitar syurga untuk orang yang menghindari perdebatan dalam keadaan dia benar, sebuah rumah di tengah syurga untuk orang yang meninggalkan dusta ketika dia bercanda dan sebuah rumah di ketinggian syurga untuk orang yang berperilaku baik."
Dalam hadith lain disebutkan dari Abu Umamah radhiAllahu 'anhu, ia berkata. "Rasulullah sollallahu 'alayhi wasallam bersabda, 'Barangsiapa yang menghindari perdebatan dalam keadaan dia bersalah nescaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di sekitar syurga. Barangsiapa yang menghindari perdebatan dalam keadaan dia benar niscaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di tengah-tengah syurga. Dan barangsiapa yang baik akhlaqnya nescaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di ketinggian syurga (hadith riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
Dengan demikian jelaslah bahawa upaya menghindari perdebatan dengan mengutamakan akhlaqul karimah lebih utama dalam upaya mengatasi setiap permasalahan yang ada. Akhlaqul karimah yakni seseorang yang berpegang teguh pada moral yang mulia, seperti santun, rendah hati, dermawan, menjaga kehormatan dan tidak mudah marah.
Berdoa kita sentiasa agar tetap diberikan kekuatan untuk tetap istiqamah dalam eksistensi hidup ini dengan mengutamakan musyawarah dalam bingkai akhlaqul karimah dan ukhuwah Islamiyah.
Bukhari dan Muslim pernah meriwayatkan sebuah hadith bahwa Nabi sollallahu 'alayhi wasallam mengutus Muadz bin Jabal dan Abu Musa ke Yaman seraya memberi nasihat:
Ertinya: Berikan khabar gembira dan janganlah kamu takut-takuti, permudahkanlah dan jangan kamu persulitkan, dan janganlah kamu saling keras kepala memegang pendapat dan janganlah berselisih.
Tuesday, July 2, 2013
Dunia Dan Isinya, Tiada Nilainya Bagi Tuhan
Pada penilaian Tuhan, dunia dan isinya,
Maksud isi-isinya adalah khazanahnya,
Ada yang di langit, ada yang di bumi,
Ada di gunung, ada di lautan,
Ada di daratan, ada di hutan,
Ada di sungai,
Juga ada di perut bumi.
Intan berliannya, kayu-kayannya, ikan-ikannya,
Air dan minyaknya dan apa sahaja yang berharga
Bernilai dunia,
Bertambah lagi pangkat dan jawatan,
Sekalipun kekuasaan, pengikut-pengikut dan semua bentuk kesenangan,
Serta kebesaran,
Semuanya itu disisi Tuhan seperti
Sebelah sayap nyamuk tidak ada nilainya.
Kerana itulah para kekasih Tuhan
Seperti nabi-nabi dan rasul-rasul,
Walaupun lama berjuang
Tuhan tidak memberi mereka kesenangan bernilai dunia,
Seperti kekuasaan, seperti intan berlian,
Seperti kekayaan, seperti kesenangan yang berbentuk harta,
Makan minum, pakaian dan kenderaan,
Kerana pada Tuhan kalau itulah diberi kepada kekasihnya tidak padan,
Bahkan di dunia lagi mereka itu kekasih Tuhan disusah-susahkan,
Kerana kalau Tuhan balas di dunia lagi nikmat itu tidak berkekalan,
Di samping murahnya mengikut nilaian Tuhan.
Sebab itulah Tuhan simpan di Akhirat kelak sebagai balasan,
Kerana balasan Tuhan di Akhirat
Tidak ada tandingan,
Disamping kekal abadi tidak dapat dibayangkan keindahannya,
Sebab itulah kesenangan, kemewahan, kekayaan,
Dan keselesaan hidup, nama dan glamour,
Diberi oleh Tuhan kepada musuh-musuhNya,
Kerana yang Tuhan beri itu nilaiannya
Sebelah sayap nyamuk pun tidak ada.
Sebab itulah kesenangan di dunia ini
Tuhan bagi kepada orang yang berkuasa,
Kepada raja-raja, orang yang kaya-kaya
Agar di Akhirat kelak mereka papa kedana
Bahkan di azab berpanjangan di dalam Neraka
Yang azabnya patah lidah nak menceritakannya
Kerana itulah kalau Tuhan benci seseorang itu, dilebihkan dunianya.
Kalau seseorang itu disayangi oleh Tuhan
Dikurangkan dunianya, dilebihkan Akhiratnya,
Begitulah cara Tuhan kasih kepada seseorang,
Sebab itu seseorang itu di dunia ini serba ada, kuasa dan kekayaan,
Nama dan glamour dan entah apa lagi bentuk kemewahan dan kesenangan,
Janganlah berbangga,
Jangan-jangan orang itu di dalam kutukan Tuhan.
Ada juga kekasih Tuhan seperti sebahagian Rasul-Rasul
Diberi kekuasaan dan kekayaan itu,
Tujuannya Tuhan untuk memberi contoh
Kepada manusia yang berkuasa dan yang kaya,
Supaya mengikut suri teladan mereka itu,
Kalau tidak ada contoh susah nak melakukan kebaikan,
Seperti yang dikehendaki oleh Tuhan,
Itu adalah untuk menyelamatkan manusia sebagai rahmat Tuhan,
Tetapi itu bukan sebagai balasan Tuhan kepada kekasihNya,
Balasan Tuhan kepada kekasihNya adalah di Akhirat kelak,
Yang tidak ada tara dan tandingan.
Sunday, May 26, 2013
Janji Allah Untuk Orang yang Bertaqwa
Hasil mujahadah yang tinggi, serius serta istiqamah, Allah akan kurniakan kepada kita sifat taqwa. Bermacam-macam kebaikan yang Allah janjikan dalam Al Quran kepada mereka yang memiliki sifat taqwa ini.
Ini adalah janji Allah yang pasti tepat dan pasti ditunaikan-Nya. Ia tidak terhingga nilainya yang tidak dapat diukur dengan mana-mana mata wang di dunia ini. Di antara janji-janji Allah kepada mereka yang memiliki sifat taqwa ini ialah:
1. Terpimpin
Mereka mendapat pimpinan daripada Allah. Ini jelas sekali melalui firman Allah:
Maksudnya: "Allah menjadi (Pemimpin) Pembela bagi orang-orang yang bertaqwa." (Al Jasiyah: 19)
2. Terlepas dari kesusahan
Mereka dapat terlepas daripada kesusahan. Bukan ertinya mereka tidak mendapat susah atau tidak ditimpa ujian tetapi selepas kesusahan dan ujian, mereka akan terselamat. Walaupun ada pelbagai rintangan dalam ujian itu, ia sementara waktu sahaja. Selepas itu Allah akan lepaskan dari ujian dan rintangan itu dengan menghadiahkan pelbagai macam nikmat pula. Ini jelas dalam firman Allah:
Maksudnya: "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, Allah akan lepaskan dia dari masalah hidup." (At Thalaq: 2)
3. Rezeki
Di dunia lagi akan diberi rezeki yang tidak tahu dari mana sumber datangnya. Diberi rezeki yang tidak terduga dan dirancang. Ini jelas dalam sambungan ayat tadi:
Maksudnya: "Dan akan diberi rezeki sekira-kira tidak diketahui dari mana sumbernya." (At Thalaq: 3)
Inilah jaminan daripada Allah SWT bagi mereka yang bertaqwa. Sesiapa yang bertaqwa, rezekinya ada sekadar yang perlu. Makan minumnya yang perlu tetap ada walaupun dia tidak berusaha. Walaupun dia tidak ada kerja, tetap ada jaminan daripada Allah. Ini diakui sendiri oleh Imam Ghazali, mungkin ianya dari pengalaman beliau sendiri. Imam Ghazali pernah berkata: "Kalau sekalipun orang bertaqwa itu tidak ada kerja, keperluan-keperluan nya tetap diperolehinya."
Waktu makan akan diberi makanan. Jika patut dapat pakaian, akan diberi pakaian. Dia sendiri tidak tahu dari mana sumbernya kerana ianya bukan daripada usaha dan cariannya sendiri. Dia dapat rezeki bukan melalui sumber usahanya tetapi melalui sumber usaha orang lain. Kalau taqwanya secara jemaah, maka rezeki itu diberi secara berjemaah. Sekiranya taqwanya secara individu, maka secara individu jugalah pemberian Allah itu.
4. Kerja dipermudah
Kerja-kerja orang yang bertaqwa itu dipermudahkan Allah. Ini jelas Allah gambarkan di dalam sepotong ayat:
Maksudnya: "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, dipermudahkan Allah segala urusannya." (At Thalaq: 4)
Allah memberi jaminan, kerja orang yang bertaqwa itu dipermudahkan. Mungkin juga di samping mudah, hasilnya banyak. Buat sedikit, hasilnya banyak. Jadi kalaulah kita buat kerja berhempas-pulas, di samping hempas-pulas banyak pula rintangan, kemudian hasilnya pula sedikit atau langsung tidak ada, itu menunjukkan kita belum mempunyai sifat taqwa hinggakan Allah tidak membantu.
Saturday, March 30, 2013
Cinta Tuhan dan orang-orang yang mencintai Tuhan
Ujian dan Cubaan
2) Cubaan melalui kekayaan, seperti kehilangan, kebakaran, kekurangan dan kerosakan